Beredar video acara wisuda di sebuah sekolah dan memperlihatkan foto siswa yang telah meninggal dunia tetapi tetap diberikan penghormatan. Video itu diunggah oleh akun TikTok bernama @yhoppy pada Selasa (7/6/2022). Dalam video tersebut terlihat perekam menyorot sebuah foto siswa yang diletakan di sebuah kursi.
Kemudian tertulis narasi bahwa foto tersebut adalah siswa yang telah meninggal dunia. Lantas adegan pun berganti ketika beberapa siswa yang mengikuti wisuda membawa foto tersebut sembari bersalaman dengan guru. “Kami semua kehilangan mu nak. Tapi hidup harus terus berjalan. Surga untukmu nak,” tulis dalam video tersebut.
Hingga hari ini, Rabu (8/6/2022), video haru tersebut telah ditonton sebanyak 7,9 juta kali dan disukai oleh lebih dari 933 ribu pengguna TikTok. Ragam komentar pun dituliskan oleh warganet terkait video tersebut. “Temen2nya solid banget, ngerasa kehilangan banget,” tulis @nununanaaa09.
“Masyallah neters air mata,” kata @he.he_. “merinding bgttt dan salut bgtt sm tmn2nya dan sekolahannya,” tutur @cancerjuly20. “gatau gw mewek. Semoga almarhum di tempatkan yg terbaik di sisiNya, Aamiin,” tulis @racunkentang.
Ia adalah Yhoppy Apriliansyah Hidayat yang merupakan guru Fisika di SMK Negeri 1 Songgom, Brebes, Jawa Tengah. Sedangkan sosok foto siswa yang berada di video itu bernama Slamet Riswanto atau akrab disapa Aris. Menurut Yhoppy, Aris merupakan siswa kelas 12 Teknik Bisnis Sepeda Motor 1.
Terkait video itu, Yhoppy mengatakan acara wisuda itu diadakan pada Selasa kemarin. “Hanya siswa yang bersangkutan (hadir) karena hanya acara sederhana,” imbuh Yhoppy. Sementara soal ide penghormatan kepada Aris, Yhoppy mengaku hal tersebut adalah inisiatif darinya dan baru dipersiapkan beberapa jam sebelum acara wisuda.
“Kemarin itu acara dadakan (penghormatan kepada Aris), saya dari rumah bawa frame nyampe sekolah langsung ngeprint fotonya almarhum. Ketika acara, fotonya almarhum saya tempatkan di kursi yang seharusnya dia duduki (saat wisuda).” “Nah pas penyerahan ternyata foto tersebut diambil sama temen temennya sebagai tanda penghormatan untuk almarhum,” jelasnya. Bahkan, katanya, pemilihan foto Aris pun dilakukan Yhoppy saat dirinya akan berangkat menuju sekolahnya.
“Pas hari H ketika mau berangkat ke sekolah saya liat tumpukan frame di meja kerja saya di rumah. Saya langsung ke ruangan kerja saya dan mencetak foto almarhum.” “Langsung saya kasih frame dan buru buru ke aula sekolah karena acara akan segera dimulai,” cerita Yhoppy. Setelah selesai mencetak dan ditempatka di sebuah frame foto, ia pun langsung meminta ijin kepada kepala sekolah dan wakil kepala kesiswaan untuk meletakan foto Aris di kursi yang kosong.
“Dan langsung diijinkan kepala sekolah,” katanya. Yhoppy mengungkapkan, usai acara wisuda selesai, ia pun berkoordinasi dengan siswanya untuk mengunjungi makam Aris. Dalam kesempatan tersebut, Yhoppy juga menceritakan kronologi meninggalnya Aris.
Peristiwa nahas itu terjadi pada 7 April 2022 lalu saat Aris dan kawannya yang bernama Hendra berboncengan hendak pergi. Namun terkait lokasi yang akan dikunjungi kedua siswanya itu, Yhoppy mengaku tidak mengetahuinya. “Saa itu, jam 14.00 WIB, dia naik motor berboncengan sama temannya namanya Hendra. Pas mau pergi tak tanya ‘Mau kemana Ris?’ Dia gak jawab hanya melemparkan senyum yang biasa dia lakukan tanpa ada sepatah katapun,” katanya.
Kemudian selang setengah jam, Yhoppy memperoleh pesan singkat dari salah satu guru yang menginformasikan adanya siswa dari SMK Negeri 1 Songgom yang mengalami kecelakaan di Desa Larangan, Brebes. “Dalam chat itu ada foto motor almarhum dengan helm Hendra temannya yang bonceng,” tuturnya. Yhoppy dan teman teman Aris dan Hendra pun bergegas ke lokasi kecelakaan.
Hanya saja Aris dan Hendra sudah dibawa ke sebuah klinik terdekat dari lokasi keelakaan. Informasi meninggalnya Aris pun, kata Yhoppy, diperoleh dari salah satu saksi yang merupakan warga sekitar. “Kita panik langsung ke klinik tersebut untuk memastikan dan ternyata Aris sudah meninggal. Hendra luka luka dan gak sadarkan diri,” ujarnya.
Melihat kondisi Aris yang sudah meninggal, Yhoppy beserta yang lainnya pun langsung menangis. Lantas terkait kronologi kecelakaan, dirinya memperoleh dari seorang saksi dari kepolisian yang melihat Aris dan Hendra diduga sedang mengendarai motornya untuk kembali ke sekolah. Nahas, Aris yang saat itu sebagai pengendara menabrak motor pengangkut barang yang melaju dari arah berlawanan.
Menurut Yhoppy, kemungkinan terjadinya kecelakaan tersebut lantaran saat itu sedang ada perbaikan jalan sehingga diberlakukannya sistem huka tutup. Sementara saat kejadian, Yhoppy mengatakan kondisi Aris cukup parah khususnya pada bagian wajah. “Helm masih utuh tetapi mukanya sudah parah yaitu tulang rahang dan hidung pecah serta tangan kiri patah.”
“Sedangkan Hendra yang dibonceng terlempar jauh sekitar 300 500 meter,” cerita Yhoppy. Kemudian terkait pengendara motor pengangkut barang tersebut, Yhoppy memperoleh informasi jika pengendara itu telah ditahan di Polsek terdekat. Bahkan, kata Yhoppy, pengemudi motor pengangkut barang itu dalam kondisi mabuk saat terjadi kecelakaan.
Kemudian Yhoppy pun mengutarakan sosok Aris di matanya sebagai guru. Ia mengaku Aris adalah sosok yang baik. “Almarhum itu penurut, pendiam, care dengan siapapun, rajin ibadahnya, murah senyum, dan pastinya baik banget,” pungkasnya.